Sabtu, 05 Desember 2009

SERUAN ROHANI SANTO PADRE PIO

SERUAN ROHANI SANTO PADRE PIO

KEHENDAK ALLAH

Engkau cemas, terlebih jika keinginanmu tidak menjadi bagian dari kepasrahanmu pada rencana Ilahi. Yakinkah engkau dengan pernyataan ini? (...)
Sayangnya, ketika engkau mengatakan bahwa engkau menerima kehendak Allah, engkau ingin merasakan hal ini dalam hatimu dengan kelemahlembutan.
Tetapi, bukankah sudah ku katakan padamu bahwa keadaan pemurnian yang telah direncanakan Tuhan bagimu dapat tercapai karena engkau mengosongkan dirimu dari perasaan sukacita yang dialaminya dalam pelayanan kepada Allah?

Renungkanlah kembali penerimaan Yesus terhadap kehendak Bapa di taman Getsemani dan betapa mahalnya harga tindakan itu bagi-Nya sampai membuatNya bersimbah peluh darah!
Lakukanlah hal ini juga bagimu saat segala sesuatu berjalan baik maupun buruk.
Janganlah bingung dan khawatir tentang bagaimana engkau harus melakukannya.
Kita tahu bahwa secara alamiah kita akan menghindar dari salib ketika segala menjadi sulit.
Tetapi, kita tidak dapat mengatakan bahwa jika tidak tunduk kepada kehendak Allah ketika kita tahu bahwa ia melaksanakan kehendak itu sekalipun ada dorongan kuat untuk melaksanakan yang sebaliknya. (...)

Jika kehendakmu lepas dari pemberontakan, engkau perlu memiliki keyakinan bahwa keinginan itu secara khusus telah menyerah pada kehendak Allah.
Karenanya, kehendak itu, dengan cara sendiri telah mengungkapkan tindakan penerimaannya.
(surat kepada Raffaelina Cesare, 30 Januari 1951)

Jangan melakukan tindakan apapun, bahkan yang paling sederhana dan tidak penting sekalipun, tanpa terlebih dahulu mempersembahkannya kepada Allah
(Arsip Padre Pio)

Allah dilayani hanya ketika Ia melayani menurut kehendakNya
(arsip Padre Pio)

Baiklah kita selalu siap untuk mengenali perintah Allah yang paling bijakasana dalam setiap peristiwa hidup. Marilah kita menyembah-Nya dan siap sedia menyesuaikan kehendak kita dalahm segala hal pada kehendak Allah. Dengan demikian, kita memuliakan Allah Bapa dan segala sesuatunya akan terjadi demi kebaikan kita menuju hidup abadi.
(surat kepada Raffaelina Cesare, 23-02-1915)

Tuhan, yang telah melimpahkan begitu banyak kebaikan kepada kita, puas dengan hadiah yang sangat kecil artinya, yakni kehendak kita.
Marilah kita mempersembahkannya kepada-Nya bersama-sama dengan Yesus Kristus sendiri dalam doa yang paling agung,
Bapa kami : Jadilah kehendakMu diatas bumi seperti di dalam Surga.
Marilah kita mempersembahkan kehendak kita sendiri dengan perasaan sebagaimana Yesus Kristus mempersembahkannya bagi kita kepada Bapa-Nya.
Marilah kita menyerahkan segala kehendak kita kepada-Nya dengan penyerahan total dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Janganlah memberikan persembahan kita seperti persembahan anak-anak.
Setelah mereka memberikan sesuatu yang berharga sebagai hadiah, lalu mereka merasa menyesal telah melakukan hal itu dan mulai menangis serta ingin meminta kembali hadiahnya.
Dengan melakukan hal seperti itu, persembahan kita akan menjadi sebuah penghinaan.
(surat kepada Raffaelina Cesare, 23-02-1914)

Apalagi yang kita inginkan selain melakukan kehendak Allah?
Keinginan apalagi yang di miliki sebuah jiwa bilamana ia telah di persembahkan kepada-Nya?
Maka, apalagi yang engkau dambakan selain agar rencana Allah terpenuhi dalam dirimu?
Dengan demikian, berteguh hatilah dan majulah menuju jalan cinta-Nya dengan penuh keyakinan bahwa semakin kehendakmu bersatu dan menyesuaikan diri sepenuhnya dalam kehendak Allah, semakin cepat engkau akan berkembang menuju kesempurnan.
(surat kepada Raffaelina Cesare, 24-06-1915)

Engkau juga harus belajar lebih keras lagi untuk mengetahui dan semakin menghormati kehendak Ilahi dalam segala peristiwa hidupmu.
Ulangi sesering mungkin sabda Ilahi Yesus Kristus Tuhan kita : Fiat voluntas Dei sicut in coele et in terra (jadilah kehendak Allah di bumi dan juga di surga).
Kemudian,biarkanlah ungkapan ini selalu merajai hatimu dan bibirmu dalam segala peristiwa kehidupan. Serukanlah pada masa kesukaranmu, katakanlah disaat godaan datang dan selama masa percobaan yang di minta Yesus kepadamu.
Sekali lagi ucapkanlah manakala engkau merasa dirimu tenggelam dalam samudera kasih bagi Yesus. Kata-kata itu akan menjadi kekuatan dan keselamatanmu......
(surat kepada Annita Rodote, 06-02-1915)

Engkau tidak perlu mencemooh karya Allah, melainkan lebih baik engkau dengan rendah hati mempersembahkan dirimu sendiri kepada karya Ilahi.
Berilah kebebasan penuh bagi bekerjanya rahmat Allah dalam dirimu dan ingatlah jangan pernah bingung terhadap peristiwa yang mungkin terjadi padamu apabila tidak sesuai dengan yang kau inginkan. Hal ini bisa menghambat karya Roh Kudus bagi dirimu.
(surat kepada Maria Gargani, 26-08-1916)

Bilamana mungkin, hendaklah engkau bersukacita atas kehendak Allah bukan semata-mata karena itu sesuai dengan kehendakmu sendiri, melainkan karena engkau menyukai kehendakmu manakala itu sesuai dengan kehendak Allah.
(surat kepada Maria Gargani, 19-02-1918)

Sebaiknya biarkan Mempelai Ilahimu berkarya dalam dirimu dan membimbingmu menuju jalan yang dipilihNya.
(surat kepada Raffaelina Cesare, 14-07-1914)


Bilamana tidak ada kepatuhan, tidak ada kebajikan.
Bilamana tidak ada kebajikan, tidak ada kebaikan.
Bilamana tidak ada kebaikan, tidak ada kasih.
Jika tidak ada kasih, tidak ada Tuhan.
Dan jika tidak ada Tuhan, tidak ada surga.
(seruan rohani)

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar